Mengembalikan Khittah dan Nilai-nilai Pancasila untuk Anak Bangsa
Selain sebagai ‘Jamrud Khatulistiwa’, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat KORUPSI tertinggi di dunia. Sungguh sangat memalukan. Mulai dari rakyat kecil hingga pejabat melakukan perbuatan yang haram ini. Mulai dari calon ketua RT sampai capres, semuanya melakukan korupsi. Semuanya demi mementingkan kepentingan sendiri. Ingin mendapat kekayaan dengan cara merugikan orang lain. Tidak dapat dibayangkan apabila para perumus Pancasila seperti Ir. Soekarno, Muh. Hatta, M. Yamin dan lain sebagainya melihat realita dari rakyat Indonesia sekarang ini. Sungguh mereka akan kecewa dan sedih. Korupsi yang merajalela bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh para penemu bangsa kita. Kita selalu bicara berantas korupsi, hilangkan suap tetapi tetap saja, para aparat dan pejabat negara dewasa ini, memandangnya hanyalah sebagai kesempatan untuk memperkaya diri sendiri.
Contohnya seperti dua orang polisi di daerah Bali yang tidak sengaja tertangkap kamera tersembunyi seorang turis Belanda.“Video polantas ‘damai’ itu muncul di YouTube 1 April lalu. Video yang diambil dengan kamera tersembunyi itu dengan gamblang memperlihatkan kelakuan polisi di Bali. Awalnya si bule yang bernama Kees van der Spek ini ditilang karena mengendarai motor tanpa helm. Si polisi langsung menilang dan mengajak van der Spek ke pos polisi di Lio Square, Kuta, Bali. Di situlah polisi meminta uang damai karena si van der Spek tidak membawa SIM-nya. Setelah mendapatkan uang Rp 200.000 dari van der Spek, polisi itu mengajaknya untuk minum bir di pos.” sumber :http://news.detik.com/read/2013/04/08/231009/2214905/10/2-anggota-polantas-yang–damai–dengan-bule-bali-siap-disidangkan
Begitulah cerminan aparat di negeri kita ini. Dengan mudahnya tergiur dengan uang dan hanya sedikit yang benar-benar melaksanakan tugasnya sepenuh hati. Hal ini membuktikan bahwa telah hilangnya jiwa Pancasila anak bangsa dalam penegakkan hukum di Indonesia. Seharusnya siapapun orangnya, baik dia warga Negara Indonesia maupun warga Negara asing harus bisa mentaati hukum yang berlaku di Indonesia selama dia berada di tanah Indonesia ini. Dan apabila orang tersebut melanggar sudah seharusnya sebagai aparat kepolisian untuk bisa tegas dalam menegakkan peraturan.Walhasil tidak hanya kesatuan kepolisian yang tercemar nama baiknya tetapi juga tercemarnya nama baik Indonesia.
Peristiwa diatas merupakan contoh kecil dari kalangan aparat. Apabila penegak hukum saja bisa berlaku demikian, bukankah akan menjadi contoh buruk untuk rakyat-rakyat kecil lainnya ? Dampaknya mungkin belum terlihat dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, pastinya dampak dari contoh-contoh buruk tersebut akan timbul.
Dengan semakin hilangnya pemahaman Pancasila saat ini, maka Bangsa ini menjadi kehilangan arah yang akan dituju. Keadaan ini terjadi dikarenakan tidak ada pandangan hidup atau pegangan hidup yang bisa dijadikan landasan untuk memecahkan segala persoalan yang terjadi di negeri ini.
Saat ini Pancasila semakin tua dan digerogoti oleh berjalannya waktu. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Bangsa Indonesia harus dikembalikan dan ditegakkan. Kita sebagai anak bangsa harus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila dan selalu mengamalkan nilai-nilai yang kita dapat dari Pancasila. Kita tanamkan Pancasila pada sanubari hatika kita. Kita kokohkan persatuan dan kesatuan Pancasila. Kita tegakkan kembali Pancasila kita!
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment